karena memang, cinta adalah ketika dia tidak terlihat, tapi tetap ada di pikiranmu “sebuah nama”
.
bayangmu selalu bergelayut di pikiranku, kesemuanya pun aku tak mengerti, ntah perasaan suka atau hanya sebatas kagum belaka “sebuah nama”
.
aku sadar aku mencintaimu, namun aku juga sadar bahwa tak semudah itu untuk bisa memilikimu “sebuah nama”
.
jika bukan untukmu, lalu untuk siapa lagi pengorbanan ini kulakukan. kau selalu saja menggerutu tidak percaya ” sebuah nama”
.
aku memang salah karena telah mencintaimu. tapi engkau lebih bersalah “kasih” karena sudah sengaja membuka hatimu untukku dan lebih sadisnya kau tak menganggapku lagi “sebuah nama”
.
bohong bila aku tak merindumu
memang saat ini aku sedang jauh
tapi taukah kau bahwa tak seharipun berlalu
tanpa ku mengingat dan melafalkan namamu
“Sebuah nama”
.
bertahanlah untukku
memang semakin jarang kita bercengkrama
namun perlu kau tau
aku hanya sedang berjuang dan berusaha
memantaskan diri untuk masa depan kita
dan setelah semua kehampaan ini berakhir
akan kujadikan kau wanita paling beruntung dan paling bahagia, percayalah.
“sebuah nama”
.
untukmu yang masih kucintai
ini semua tentang sepi yang kualami
dan tentang keputusanmu yang sulit kuamini
ntah tak dapat kumengerti
mengapa engkau setega itu menghakimi
dan memutuskan alurcerita kisah ini
untukmu yang masih kucintai “sebuah nama”
.
Schatzi
di lain sisi aku berusaha melupakan dan menyudahi semua ini
namun di sisi lain, jauh didalam jiwaku ada rongrongan yang menuntunku untuk tetap memperjuangkanmu.
entah itu keyakinanku atau kebodohanku “sebuah nama”
.
sebuah nama yang masih dalam ingatan
sebuah janji yang masih harus ditepati
sebuah penantian yang juga masih sangat panjang
dan sebuah kalimat yang ingin aku katakan
Ich liebe dich “sebuah nama”
.
lisanku tak lagi bersuara
ragaku tak lagi bersua
cara tuhan menjagaku dan menjagamu
hingga datang risalahnya yang lain
“sebuah nama”